4 Alasan Kesuksesan Live Action One Piece di Jepang – Adaptasi live action dari salah satu anime dan manga paling ikonik, One Piece, telah mencapai kesuksesan besar dalam musim pertamanya. Keberhasilan ini tidak hanya menarik perhatian penggemar di seluruh dunia, tetapi juga mendapat banyak pujian dari penggemar asli Jepang.
Dengan delapan episode yang telah tayang di Netflix, serial ini berhasil menghadirkan cerita asli ke dalam bentuk live action tanpa kehilangan esensi utamanya. Selain itu, pemilihan pemainnya juga berani, dengan akting yang luar biasa.
Setelah menyelesaikan delapan episode serial live action One Piece ini, seorang reporter Jepang bernama Anji Tabata membagikan beberapa alasan mengapa serial ini mendapatkan banyak cinta dari penggemar Jepang.
4 Alasan Kesuksesan Live Action One Piece di Jepang
1. Keterlibatan Eiichiro Oda sebagai Produser Eksekutif
Menurut Anji Tabata, versi live action ini berhasil menciptakan gambaran dan nuansa One Piece yang sangat baik. Ia menduga bahwa hal ini bisa terjadi karena penulis manga aslinya, Eiichiro Oda, terlibat sebagai produser eksekutif.
Tabata merasa bahwa tim produksi serial ini memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap One Piece. Banyak elemen, mulai dari pemandangan hingga pertarungan, dihadirkan dengan sangat detail dan mengingatkan penonton pada versi manga aslinya.
2. Rekap Cerita Bagian Pertama yang Bagus
Dengan delapan episode berdurasi satu jam masing-masing, serial live action One Piece ini merangkum perjalanan awal Luffy melalui Arlong Park. Serial ini berhasil memadukan 11 episode manga dengan mengambil adegan-adegan penting sehingga ceritanya tetap mudah diikuti.
Narasi dan adegan yang dipilih sangat tepat, sehingga cerita tetap menyenangkan untuk dinikmati, bahkan oleh pembaca manga aslinya.
3. Pemain yang Memerankan Karakter Lebih Tua
Menurut Tabata, salah satu keunggulan serial live action One Piece ini terletak pada pemilihan pemainnya. Ia mengatakan bahwa para pemain telah menunjukkan kemampuan akting yang sangat baik. Namun, Tabata khususnya terkesan dengan pemain yang memerankan karakter pria yang lebih tua, seperti Monkey D. Garp dan Zeff.
Menurutnya, pria paruh baya dalam live action ini benar-benar menonjolkan sisi karakter yang dewasa dan tampan. Ketika menontonnya, Tabata merasa bahwa para aktor berhasil menghadirkan karakter-karakter tersebut dengan sangat keren.
4. Versi Bahasa Jepang yang Layak untuk Ditonton
Versi bahasa Inggris dari serial ini sudah sangat layak untuk ditonton, namun menurut Tabata, versi bahasa Jepangnya membuatnya lebih emosional saat menontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengisi suara dalam bahasa Jepang yang sama dengan versi anime One Piece.
Mendengar suara yang familiar dari versi anime membuat serial live action ini terasa hidup dalam dunia nyata. “Saya sangat puas dan tersentuh,” ungkap Tabata. “One Piece live action ini adalah tontonan wajib bagi penggemar manga dan anime One Piece,” tambahnya.
Baca Juga
One Piece telah menjadi salah satu waralaba terbesar dalam dunia manga dan anime, dan adaptasi live actionnya telah mengambil langkah awal yang sukses di Jepang. Keterlibatan Eiichiro Oda, rekap cerita yang baik, pemilihan pemain yang tepat, dan versi bahasa Jepang yang mengesankan semuanya berkontribusi pada kesuksesan serial ini di mata penggemar Jepang.
Dengan musim pertama yang sukses, banyak yang menantikan petualangan Luffy dalam bentuk live action yang akan datang. One Piece live action adalah bukti bahwa adaptasi dari dunia manga dan anime dapat berhasil jika dilakukan dengan baik.