Oppenheimer, film biopik yang sangat dinantikan pada bulan Juli tahun lalu, mengisahkan momen penting dalam sejarah ketika Julius Robert Oppenheimer menciptakan alat pemusnah massal selama Perang Dunia II, delapan dekade yang lalu. Dalam proyek ini, sutradara terkenal Christopher Nolan memegang kendali sebagai sutradara.
Christopher Nolan dikenal sebagai sutradara yang berusaha meminimalisir penggunaan CGI dalam setiap film yang ia garap. Namun, bagaimana sebenarnya Nolan menciptakan ledakan bom atom yang menakjubkan tanpa menggunakan teknologi CGI yang umum digunakan?
Menghadirkan Kru Tenet dalam Proyek Oppenheimer
Sejumlah kru film Tenet dia bawa dalam proyek ini | TheWrap
Dalam sebuah artikel yang dilansir oleh CNN Media, Christopher Nolan berusaha memberikan pengalaman terbaik dalam pembuatan film Oppenheimer. Nolan memiliki ambisi besar untuk tidak tergantung pada efek CGI dalam proyek ini.
Langkah pertama yang diambil oleh sutradara berusia 52 tahun ini adalah merekrut Andrew Jackson sebagai pengawas efek visual. Jackson adalah rekan lama Nolan dan peraih Piala Oscar atas karyanya dalam film Tenet (2020). Nolan meminta Jackson untuk menerjemahkan proses berpikir Oppenheimer ke dalam efek visual yang abstrak namun spektakuler. Hasilnya, penjelasan tersebut dihadirkan dalam film melalui gambaran yang menakjubkan.
“Dalam proses penyelesaian naskah, salah satu orang pertama yang saya tunjukkan adalah pengawas efek visual saya. Saya ingin menghilangkan penggunaan CGI dan melihat apakah dia bisa membantu dengan pendekatan dunia nyata untuk menciptakan efek ledakan atom yang pertama,” ujar Nolan dalam wawancara dengan Entertainment Weekly.
Tekad untuk Membuat Ulang Fisik Bom Atom dengan Detail
Behind The Scene adegan ledakan bom atom Oppenheimer | Bollywood Hungama
Lebih lanjut, Nolan menjelaskan bahwa Andrew Jackson melakukan riset dan uji coba selama berbulan-bulan untuk menemukan metode terbaik. Mereka melakukan percobaan dalam berbagai skala, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, untuk mencapai efek visual yang nyata tanpa bantuan CGI.
Selain bekerja sama dengan Andrew Jackson, Nolan juga dibantu oleh Ruth De Jong sebagai desainer produksi dan Scott Fisher sebagai pengawas efek khusus dalam pembuatan fisik bom atom. Replika fisik bom tersebut diberi nama “gadget”, sesuai dengan istilah yang digunakan para ilmuwan dalam film.
Keterlibatan De Jong dan Fisher sangat berarti bagi Nolan. Meskipun awalnya Nolan berpikir bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan, De Jong dan Fisher tetap berkomitmen untuk membuat replika fisik bom atom dengan detail yang lengkap.
“Awalnya, kami hanya berencana merekam dari sudut tertentu saja. Namun, mereka benar-benar mengabaikan itu dan membangun semuanya dengan detail yang luar biasa. Kami memiliki kebebasan untuk merekam seluruh proses pembuatan bom atom dan menciptakan ketegangan yang memuncak menuju ledakan,”
lanjut Nolan dalam wawancara tersebut.
Dengan kerja keras dan dedikasi timnya, Christopher Nolan berhasil menciptakan efek visual ledakan bom atom yang menakjubkan tanpa menggunakan CGI. Pendekatan ini memberikan pengalaman yang lebih autentik bagi penonton dan menunjukkan kemampuan kreatif Nolan dalam menciptakan adegan yang menegangkan dan mendalam.
Keberhasilan ini sekali lagi membuktikan bahwa Christopher Nolan adalah seorang sutradara inovatif yang berani dalam menciptakan efek visual yang luar biasa. Oppenheimer menjadi bukti nyata bahwa dengan penggunaan teknologi yang tepat dan kerja keras tim, hasil yang luar biasa dapat dicapai dalam industri perfilman.