Review Film Live Action : Death Note 2017

Live Action864 Dilihat

“Death Note” adalah sebuah manga Jepang yang sangat terkenal dan sukses di seluruh dunia. Cerita ini telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media, termasuk anime, film, dan drama televisi. Pada tahun 2017, Netflix merilis film live-action “Death Note” yang menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar. Namun, film ini menuai beragam respon yang kontroversial.

Film ini mengikuti kisah Light Turner (diperankan oleh Nat Wolff), seorang siswa SMA yang menemukan buku catatan misterius yang dapat membunuh siapa saja yang namanya ditulis di dalamnya. Dia kemudian memutuskan untuk memakai buku itu untuk membersihkan dunia dari kejahatan, tetapi berbagai kesulitan muncul ketika seorang detektif bernama L (diperankan oleh Lakeith Stanfield) mencoba untuk menghentikannya.

Banyak penggemar manga asli merasa kecewa dengan adaptasi ini karena beberapa perubahan signifikan pada karakter dan plot. Salah satu contohnya adalah Light Turner yang digambarkan sebagai karakter yang sangat berbeda dari Light Yagami asli. Light Yagami adalah karakter yang cerdas, manipulatif, dan sadis, sedangkan Light Turner digambarkan sebagai sosok yang lebih emosional dan kurang berpengalaman dalam melakukan tindakan kejahatan.

Namun, film ini juga memiliki beberapa kelebihan, seperti sinematografi dan efek visual yang mengesankan. Lakeith Stanfield juga memberikan penampilan yang memukau sebagai L dan berhasil membawa karakter tersebut dengan baik.

Secara keseluruhan, “Death Note” versi Netflix ini memang memiliki beberapa kekurangan dan perubahan yang cukup signifikan dari sumber materi aslinya. Namun, film ini masih dapat dinikmati sebagai tontonan yang menghibur dengan visual dan akting yang bagus. Meskipun begitu, bagi para penggemar manga asli, film ini mungkin tidak memenuhi ekspektasi yang diharapkan.

Baca Juga : Bleach Live Action 2018: Review Film

Kekurangan Film Live Action Death Note Netflix

Film live-action “Death Note” yang diproduksi oleh Netflix menuai banyak kontroversi dan kritik dari penggemar manga asli. Berikut adalah beberapa kekurangan yang ditemukan dalam film ini:

Perubahan Karakter Utama

Karakter utama dalam film ini, Light Turner, memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan karakter asli dalam manga, Light Yagami. Light Yagami adalah karakter yang cerdas, manipulatif, dan memiliki motivasi yang kuat untuk membersihkan dunia dari kejahatan. Sementara itu, Light Turner digambarkan sebagai karakter yang lebih emosional dan kurang berpengalaman dalam melakukan tindakan kejahatan.

Plot yang Berubah

Selain perubahan karakter utama, film ini juga mengalami perubahan signifikan dalam plot cerita. Beberapa elemen cerita utama, seperti hubungan antara Light dan Misa, dan karakter-karakter lain seperti Near dan Mello, tidak ada dalam film ini.

Penanganan Tema yang Berbeda

Tema-tema utama dalam manga, seperti pertarungan antara Light dan L, dan pertimbangan moral dalam menggunakan buku catatan, kurang ditonjolkan dalam film ini. Sebaliknya, fokus lebih pada hubungan antara Light dan Mia, serta tindakan kejahatan mereka.

Kurangnya Kompleksitas Karakter

Karakter dalam film ini cenderung memiliki sifat dan karakteristik yang lebih sederhana dibandingkan dengan manga aslinya. Hal ini menyebabkan beberapa penggemar merasa bahwa karakter dalam film ini tidak memiliki banyak kedalaman.

Penjelasan yang Kurang Jelas

Film ini terlalu fokus pada adegan aksi dan visual efek, sehingga beberapa penjelasan yang penting dalam cerita menjadi kurang jelas atau tidak dijelaskan dengan baik.

Kehilangan Aspek Misteri

Salah satu daya tarik utama dari manga “Death Note” adalah aspek misteri dan ketegangan dalam memecahkan kasus. Namun, film ini kehilangan aspek tersebut dan lebih fokus pada aksi dan visual efek.

Itulah beberapa kekurangan utama dari film Live Action “Death Note” buatan Netflix. Meskipun begitu, film ini masih dapat dinikmati sebagai tontonan yang menghibur dengan visual dan akting yang bagus. Namun, bagi para penggemar manga asli, film ini mungkin tidak memenuhi ekspektasi yang diharapkan.

Tinggalkan Balasan